Sebenarnya blog ini sudah direncanakan sejak luamaaa bgt.., cuman kendala teknis (dan finansial) yang menghambat launching blog ini selalu tertunda2... Saya sudah lama meregister domain http://www.software-arsitek.web.id dari depkominfo, namun saya belum hosting.
Alhamdulillah, sekarang saya udah kerja di PT Lintang Kawuryan (http://www.linkar.co.id) dan fasilitas kantor berupa internet gratis tiap hari bisa saya manfaatkan untuk memaintenance situs ini... (kalo dulu, hampir nggak kuat saya ngongkosin diri saya sendiri utk ke warnet. maklum masih mahasiswa).
Ups, ini kan MUKKADIMAH. Agak aneh klo saya curhat di sini. Oke lah, buat Anda yang penasaran ato pengen tau ato udah tau tapi pengen tau pendapat newbie seperti saya mengenai
apa itu software arsitek?, inilah dia...
Software arsitek, kalo di-inggris-kan itu adalah software-architect. Itu jabatan fungsional yang dipegang Bill Gates di Microsoft setelah lengser dari CEO. Saya ngga mau ceritakan detail kenapa Bill Gates berkeinginan lengser dari pemimpin Microsoft n lebih milih jadi Chief of Software Architect (CSA), cuman yang ingin saya katakan di sini adalah : CSA itu adalah puncak tertinggi dari aspek technical dari suatu perusahaan software. Yup,
technical. Bukan aspek manajerial...
Bagi kita2 para orang teknis -- kerja di balik meja, berfikir strategis tentang manajemen, kelangsungan hidup perusahaan, cara menggaji karyawan, strategi pemasaran, itu sangat tidak menyenangkan. Mungkin dari kacamata luar, pekerjaan dgn gaya kaya' gitu tampak mudah.
ah, tinggal pura-pura mikir, pura-pura ngetik padahal main solitaire,
apa susahnya???Kompetensi, bro. Aspek-aspek manajerial di perusahaan itu emang *seharusnya* dipegang oleh orang-orang yang berkompetensi di bidang manajemen, entah itu kompetensi yang didapat dari latar belakang akademik, ato dari bakat... -- lha orang teknis, yang ngga bakat manajemen? yang ngga pernah tau apa2 aja sih hal penting yang harus disikapi untuk (misalnya) perilaku keorganisasian, partnership, branding, dll -- kalo manajer ngga ngerti itu, waah... bisa-bisa kachaow-beliaow tu perusahaan...
Temenku dulu pernah bilang gini waktu aku ngga bisa ngambil penjurusan IPA setalah bagi raport kelas 2 SMA : "Q, ndak masalah kita masuk IPA ato IPS... kalo kita bisa jadi yang nomor satu di bidang kita -- kita akan tetap dihargai. Walaupun sekarang image anak2 IPS itu bla-blab-bla...." -- dan setelah sekian lama bergelut di dunia IT (walo latar belakang SMA ku IPS), aku mulai memahami sinergi antara ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu eksakta...
DUA-DUA-NYA berperan
penting dalam kehidupan kita... mutualisme...
... mungkin di post yang lain ntar aku akan ceritakan salah satu wujud mutualisme antara ilmu sosial dan technical...
Kembali ke laptop... :)
Menurut pak Wiwit Siswoutomo, Software Arsitek itu (dia menyebutnya System Architect), adalah posisi yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memelihara arsitektur sistem informasi di mana memungkinkan dan mempercepat pelayanan proses bisnis, product roadmaps, dan strategic initiatives. Ibaratnya, tu SA itu adalah seorang dirigen dari orkestra System Development Lifecycle, mo dibuat gimana ni software, mo diarahin ke mana ekspansi teknologinya, mo ngasih fitur-fitur apa yang tepat guna n mampu memberikan solusi terhadap masalah-masalah kesistem-informasian... membuat blueprint, dan bertanggung jawab terhadap arsitektur sistem selama-lamanya... Yach, percis kya arsitek gedung deh. Klo ada bangunan pencakar langit yang ambroll, yang dicari pertama kan arsiteknya? Begitu deh...
Dalam
agile methodology macam
Extreme Programming, software arsitek ini sering disebut sebagai mentor. Dia bertindak sebagai manajer teknis, pelatih, sampai supervisor para-para coder ketika fase konstruksi. Supervisor coder (?) berarti harus bisa coding juga donk?
Oh, tentuuuu itu... - software arsitek itu bukan suatu jabatan fungsional yang *langsung begitu saja* bisa kita dapatkan. Untuk menjadi seorang software arsitek, dia juga harus punya jam terbang tinggi sebagai programmer, sebagai tester, sebagai dokumenter, sebagai databaser... - makanya di kuliah Teknik Sipil, di semester-semester awal banyak mahasiswa yang disuruh jadi tukang dulu kan? hehehe....
Kenapa harus bisa coding ? Yaa, jawaban simpel-nya : biar nggak di
kibulin ama coder-coder-nya.. misal gini :
SA : "Untuk memfasilitasi menu aplikasi yang woakehh, kita akan mempergunakan treeview sebagai menu. "trus programmernya yang ngga mau repot bilang gini :
Coder : "
wah pak, ngga bisa pake treeview! ndak shiepp itu... harus main sibling-siblingan. susah. mending pake dropdown menu aja... "- nah, seorang Software Arsitek yang bener, dia akan bilang gini :
SA : "siapa bilang susah, bro! treeview ini caranya gini looo" (sambil nunjukin contoh coding). "Nah, sibling2an itu baru kita pake klo kita mo generate menu.. tapi utk aplikasi ini, kita hanya niru IMK-nya Microsoft Management Console doank koq... ngga berat-ngga berat. mudah juga koq. coba pelajarin lagi.."coba bayangkan, kalo SA ngga ngerti coding blass... mo jadi apa software yang akan dikonstruksi coder-coder nya itu...
begitu deh...
Yaa, mungkin ini belum cukup memberikan secuil gambaran tentang siapa sih software arsitek itu... mungkin lain kali aku ceritakan lagi deh... nie blogs kan judulnya
SOFTWARE ARSITEK, jadi pembahasan-pembahasan di blogs ini yaa larinya nggak jauh2 amat dari arsitektur software dan arsitektur sistem informasi...
Well, untuk sementara sekian dulu deh. Makasih udah mengunjungi situs ini...
4 comments:
um..
cara pengungkapan kamu tuh asik banget..:D
andai dulu dosenku ada yang kayak kamu jelasinnya, pasti saya da jadi programmer beneran :D
posting donk softwarenya..!!!!
googling ttg SA ternyata nyasar ke sini, great post pak. btw http://www.software-arsitek.web.id kapan jadinya itu pak, keknya seru bgt tuh buat share2 ilmu dari para arsitek indonesia :)
nishe share,,,sangat bermanfaat
Posting Komentar