Konsep sistem penunjang keputusan dicetuskan oleh dua orang profesor dari Massachusset Institute of Technology (MIT) yaitu Anthony Gorry dan Michael Scott Morton pada tahun 1971. Sistem penunjang keputusan adalah suatu mekanisme bantu bagi middle-manager ke atas untuk mendapatkan model informasi, dan simulasi serta analisis statistik dalam situasi pengambilan keputusan yang semi-terstruktur. (Gorry & Scott Morton dalam [OET-02] p.99).
Semakin kompleksnya pengembangan sistem-sistem informasi pemrosesan transaksional yang berevolusi ke arah Online Transactional Processing (OLTP) System, menimbulkan konsekuensi semakin rumit dan semakin banyak data maupun informasi yang harus dianalisis oleh pihak manajemen. Untuk itu dikembangkan suatu metode pengelolaan data dalam skala besar dengan membuat suatu data warehouse. ([CHA-96] p.1). Pada data warehouse, semua data disimpan dan diintegrasikan, termasuk riwayat data (historical data), untuk dimanfaatkan sebagai dukungan penganalisisan data dan pengambilan keputusan nantinya (Pires, 2006:10).
Cakupan sistem penunjang keputusan pun semakin berkembang untuk menyesuaikan kebutuhan analisis informasi yang juga semakin kompleks. Pada pertengahan dekade 1990, bersamaan dengan adopsi besar-besaran data-warehousing pada sejumlah perusahaan besar dunia, dikenalkan suatu teknik analisis penunjang keputusan yaitu OLAP, Online Analytical Processing ([CHA-96] p.2).
Online Analytical Processing (OLAP) menawarkan metode analisis data secara kompleks dan terkustomisasi yang disesuaikan dengan kebutuhan akan informasi oleh para analis maupun eksekutif. Data yang dikelola oleh OLAP berasal dari data warehouse ([PIR-06] p.10). Pengguna OLAP umumnya memanfaatkan OLAP dengan pola analisis seperti berikut ini ([PIR-06] p.12) :
- Meringkas dan mengumpulkan sejumlah besar data
- Melakukan filtering, pengurutan, dan memberikan peringkat (rangking)
- Membandingkan beberapa set dari data
- Membuat sketsa/bagan/diagram
- Menganalisis dan menemukan pola dari data
- Menganalisis kecenderungan data
Pola-pola tersebut kemudian dijadikan acuan oleh pengembang perangkat lunak pendukung pengambilan keputusan, termasuk pengembang database, untuk mengembangkan sistem berbasis OLAP. Fokus pengembangan OLAP-tools tersebut adalah untuk menyediakan analisis multidimensional dari data dengan berbagai variasi penyajian secara interaktif. OLAP-tools dirancang untuk bekerja dengan data mentah hierarchical, lalu mengelompokkannya dan meringkasnya ke dalam bentuk multidimensional ([AIT-06] p.161).
Beberapa RDBMS terkemuka seperti Microsoft SQL Server dan Oracle telah menyatakan dukungan terhadap OLAP maupun data warehouse. Database engine yang OLAP-capable menawarkan fitur built-in berupa perintah-perintah maupun function khusus untuk menangani OLAP, seperti grouping, aggregating, summarizing, filtering, sorting, rangking, hingga membuat pivot tables ([KOF-05] p.234).
Walaupun komite ANSI sudah lama memasukkan definisi OLAP-Function sejak dikeluarkannya standar SQL:99 ([ISO-99] p.419-465), sangat disayangkan MySQL hingga versi 5.0 belum merencanakan ketersediaan fasilitas OLAP-Functions (kecuali klausa GROUP BY) ([KOF-05] p.234). Namun masih ada pendekatan lain untuk menyajikan fitur OLAP untuk pengelolaan data dalam MySQL, dengan bantuan spreadsheet yang OLAP-capable seperti Microsoft Excel. Sebuah fitur yang sangat menarik untuk manajemen dan analisis data multidimensional dalam Microsoft Excel adalah PivotTables ([HER-05] p.107).
Referensi
[AIT-06] Aitken, Peter G., Excel PivotTables and Charts, Wiley Publishing Inc., Indianapolis : 2006.
[CHA-96] Chauduri, Surajit & Dayal, Umeshwar, An Overview of Data Warehousing and OLAP Technology, VLDB Conference, New Delhi : 1996.
[HER-05] Hermawan, Julius, Membangun Decision Support System, Penerbit Andi, Yogyakarta : 2005.
[ISO-99] ISO & ANSI, ISO/IEC 9075-2 : SQL/Foundation Part 2, ISO Central Secretariat, Geneva : 1999.
[KOF-05] Köfler, Michael, The Definitive Guide to MySQL5, Apress Publisher, Berkeley, CA : 2005.
[OET-02] Oetomo, Budi Sutedjo Dharma, S.Kom, MM., Perencanaan & Pembangunan Sistem Informasi, Penerbit Andi, Yogyakarta : 2002.
[PIR-06] Pires, Joäo Moura, Data Warehouse Architecture Overview, Bases de Dados e DataWarehouse, Lisbon : 2006.
1 comments:
wah, bagus dan sistematis euy isi blognya... asik buat belajar... kebetulan lagi belajar datawarehouse di kuliah...
Posting Komentar